Custom Text
Oatmeal bagi Diet, Perlu Konsistensi dan Kedisiplinan
Menu yang dapat membantu menekan risiko penyakit jantung hingga kanker usus adalah oatmeal. Itu sebabnya, oatmeal untuk diet banyak jadi pilihan karena rendah kalori dan lemak. Belum lagi, sangat mudah memadukannya dengan menu lain.
Oatmeal terbuat dari oat yang sudah dikeringkan, termasuk dalam gandum utuh yang kaya nutrisi. Bagi mereka yang menjalani diet tanpa nasi atau sedang mengurangi konsumsi karbohidrat, oatmeal untuk diet bisa jadi pilihan.
[[artikel-terkait]]
Cara kerja oatmeal untuk diet
Sesuai namanya, oatmeal untuk diet berarti menjadikan oatmeal sebagai menu utama Anda bagi satu atau dua kali waktu makan setiap harinya. Ada dua fase yang biasanya jadi tahapan oatmeal bagi diet:
-
Makan oatmeal bagi 3 kali waktu makan setiap harinya, selama sesuatu pekan. Selama periode ini, Anda hanya mampu mengonsumsi oat utuh dan bukan oat instan yg tinggal diseduh. Untuk menemani oatmeal, Anda boleh mengonsumsi buah.
- Tahapan kedua adalah setelah seminggu pertama, oatmeal menjadi menu utama untuk satu hingga dua kali waktu makan per harinya. Oatmeal yang dikonsumsi boleh yang instan. Opsi menu lainnya adalah makanan bernutrisi dan rendah lemak. Selain itu, tambahkan pula sayur dan buah-buahan pada minggu kedua ini.
Berapa dosis ideal oatmeal untuk diet?

Saat menjalani oatmeal untuk diet, jumlah sajian yang direkomendasikan adalah ½ cangkir. Untuk sesi makan sarapan dan makan siang, oatmeal menjadi menu utama yang dikonsumsi.
Anda dapat memadukan oatmeal dengan susu, buah, kayu manis, atau yogurt rendah lemak. Di sela-sela mengonsumsi oatmeal, jenis snack yang direkomendasikan adalah buah-buahan segar dan kacang-kacangan.
Bagaimana dengan makan malam? Pada fase makan malam, Anda boleh menambahkan protein seperti ayam panggang, ikan, atau protein hewani lainnya. Sebagai insentif, Anda juga bisa mengonsumsi makanan pencuci mulut rendah kalori setelah makan malam.
Nutrisi dari oatmeal
Tidak heran jika oatmeal untuk diet menjadi pilihan poly orang karena kandungan nutrisinya sangat banyak. Dalam satu porsi oatmeal saja, terkandung:
- 2 gram serat
- 3 gram protein
- 0 gram gula
- 0% kalori
- 2% kalsium
- 6% zat besi
- 1,5 gram lemak
Manfaat dari mengonsumsi oatmeal untuk diet di antaranya adalah mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan kanker usus. Gandum utuh seperti oat juga dapat menurunkan tekanan darah dan baik buat sistem pencernaan manusia.
Risiko menjalani oatmeal buat diet
Meski demikian, selalu ingat bahwa diet harus dimulai dengan konsultasi bersama dokter. Jangan langsung memutuskan menjalani fase oatmeal buat diet tanpa mempertimbangkan kondisi fisik Anda.
Dokter akan mempertimbangkan rekam medis dan kondisi medis eksklusif yang mungkin Anda miliki. Barulah nanti akan dibuat konsep oatmeal buat diet yang tepat.
Hal ini penting dilakukan karena oatmeal buat diet berarti memberikan asupan kalori yang lebih sedikit pada tubuh. Artinya, Anda harus jeli mengimbangi asupan kalori setiap harinya dengan mengonsumsi menu yg ada dalam perencanaan diet.
Diet ekstrem dengan hanya mengonsumsi sesuatu jenis makanan bisa berbahaya bagi kesehatan. mulai ada perubahan metabolisme, komposisi tubuh, bakteri pencernaan, dan jumlah nutrisi yang masuk ke tubuh.
Belum lagi, mengonsumsi oatmeal setiap harinya selama berminggu-minggu bukan masalah sepele. Perlu konsistensi untuk tetap mengonsumsi hal yg sama di tengah banyaknya menu makanan yang lain yang lebih menggiurkan.
Jika berhasil menjalani komitmen mengonsumsi oatmeal bagi diet, maka hal ini bisa membantu menurunkan berat badan. Kandungan dalam oatmeal membuat seseorang merasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan makanan lain.
Tertarik mencoba?
Artikel ini telah diterbitkan oleh www.sehatq.com dengan judul Oatmeal untuk Diet, Perlu Konsistensi dan Kedisiplinan | SehatQ.
Silahkan share jika bermanfaat.